Begitu mendengar orang menyebut kata "kuping",
tentulah Anda segera akan mengasosiasikannya dengan telinga orang atau binatang
yang terletak pada kedua sisi atau di atas kepala mereka.
Kalau begitu, apakah kuping binatang tingkat rendah juga
tumbuh di atas kepala mereka?
Untuk menjawab soal ini, pertama-tama Anda harus mengetahui
sebuah konsep. Apa yang biasa kita sebut kuping pada hakekatnya adalah daun
telinga yang mirip dengan corong pengeras suara, sementara binatang tingkat
rendah tidak memiliki bagian tubuh yang berbentuk seperti itu sekalipun mereka
juga memang bisa mendengar suara. Sebenarnya semua binatang memiliki alat
akustik, hanya saja letak dan bentuknya tidak sama satu sama lainnya.
Di dalam laut terdapat binatang-binatang tingkat rendah,
salah satunya adalah ubur-ubur (Rhopiloma esculenta). Hewan ini adalah semacam
binatang tingkat rendah yang berenang di lautan bagaikan sebuah parasut. Jika
kita melihat gaya ubur-ubur berenang, maka akan timbul kesan bahwa gerakan
ubur-ubur itu tidaklah sebanding dengan gerakan ikan yang dapat bergerak dengan
bebas di dalam laut. Kendatipun demikian, setiap kali akan terjadi badai,
justru ubur-uburlah yang mampu mengetahuinya terlebih dahulu dan jauh sebelum
badai itu benar-benar terjadi ubur-ubur telah menyelam ke bagian laut yang
lebih dalam untuk menyelamatkan diri mereka dari terjangan badai.
Pertanyaannya adalah: bagaimana ubur-ubur bisa mengetahui
bahwa akan terjadi badai?
Rupa-rupanya ubur-ubur memiliki semacam "kuping yang
dapat mendengar segalanya" dan kuping ini sangat peka. Pada pinggiran
bagian tubuhnya yang berbentuk seperti payung, terdapat semacam reseptor yang
berfungsi seperti kuping. Di dalam reseptor tersebut terdapat sebuah "batu
keseimbangan" yang mengandung zat kapur, bersambungan dengan susunan saraf
dan dapat berfungsi sebagai indera dengar, sehingga ubur-ubur dapat terlebih
dahulu mengetahui apa yang akan terjadi
siipp
BalasHapus